
HELLODEPOK.COM – Putus sekolah menjadi fenomena yang sering kita temui di Indonesia. Padahal kualitas suatu bangsa diukur dari seberapa baik tingkat pendidikannya. Tingginya angka putus sekolah secara langsung dapat mempengaruhi peringkat Human Development Index (HDI) Indonesia di mata dunia. Hal ini disampaikan Eman Sutriadi, Pembina Masyarakat Pemerhati dan Peduli Pendidikan Indonesia (MP3I) di Pancoranmas, Depok, Senin (28/ 10/24)
Lebih lanjut Eman menambahkan, oleh karena itu angka putus sekolah menjadi permasalahan krusial yang harus diselesaikan segera. “Angka Putus Sekolah (APTS) menurut Badan Pusat Statistik (BPS) diukur berdasarkan proporsi anak menurut kelompok usia sekolah yang sudah tidak bersekolah lagi atau yang tidak menamatkan suatu jenjang pendidikan tertentu”, jelasnya.
Pemerintah Kota Depok Berhasil Mengatasi APTS
Menanggapi persoalan tersebut di atas, selaku ketua MP3I, Eman Sutriadi mengatakan “Putus sekolah merupakan keadaan di mana seorang pelajar tidak mampu menyelesaikan pendidikannya sebelum waktu yang telah ditentukan, dengan kata lain tidak tamat dalam proses pembelajarannya”. Saat ditanyakan awak media terkait Angka Putus Sekolah di Kota Depok, Eman mengemukakan, “Pemerintahan Idris – Imam selama memimpin kota Depok Tahun 2021 – 2024 cukup berhasil mengatasi terkait APTS ini”. Dimana kita sama-sama mengetahui pada saat awal Idris – Imam memimpin Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi(Kemendikbudristek) menyatakan bahwa pada tahun 2021 sebanyak 4.185.760 anak usia 16 -18 tahun di Indonesia tidak bersekolah, dari jumlah anak usia tersebut yang tidak bersekolah di Kota Depok mencapai angka 15.453 anak atau 0,37 persen, terangnya.
Memperbanyak Partisipasi Masyarakat Melalui PKBM
Eman juga menambahan, keberhasilan Pemerintahan Idris – Imam dalam mengatasi APTS ini karena menekankan pada; “Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Dinas Pendidikan yang meliputi, pelayanan prima pendidikan, pemerataan kualitas pendidikan, peningkatan proses belajar mengajar”. Dalam Tupoksi tersebut, Eman melihat salah satu pendekatan yang dilakukan Dinas Pendidikan dalam mengatasi APTS ini adalah memperbanyak partisipasi masyarakat melalui pembentukan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Untuk diketahui, dimana pada Tahun 2021 jumlah PKBM di Kota Depok hanya berjumlah 45. Saat ini di Tahun 2024 jumlahnya bertambah menjadi 70 PKBM, meningkat sebanyak 25 PKBM atau 55,56 persen, tutup Eman. (CP)
Penulis : Cakpri