PERSDA.COM – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut perbedaan kecurangan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu).
Khususnya kecurangan penyelenggaraan Pemilu di masa Orde Baru dengan masa sekarang ini.
Mahfud MD menegaskan kecurangan penyelenggaraan Pemilu jauh berbeda apabila dibandingkan semasa Orde Baru berkuasa.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Pemilu kerap kali sudah diatur siapa pemenangnya dan partai apa mendapat berapa banyak suara.
Baca Juga:
Polres Metro Depok Tangkap 8 Orang Sindikat Jual – Beli Bayi yang akan Dipasarkan ke Provinsi Bali
“Kalau dulu jaman Orde Baru itu ndak bisa dibantah, yang curang pemerintah terhadap rakyat,” kata Mahfud MD di seminar Literasi Media dan Politik Jelang Pemilu 2024: Mitigasi Konflik SARA dan Penguatan Partisipasi Warga”.
Baca artikel menarik lainnya di sini: PDI Perjuangan Tanggapi Dugaan Keterlibatan Jokowi dalam Pertemuan Gibran dengan Prabowo Subianto
“Pokoknya yang menang harus Golkar, pemilu besok yang Golkar dapat sekian, PPP sekian, PDI sekian, sudah diatur.”
“Itu bukan berita bohong, memang iya,” ujar Mahfud MD di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa, 22 Mei 2023.
Baca Juga:
Polres Metro Jakbar Tangkap Seorang Wanita Pelaku TPPO, Jual Wanita ABG ke Pria Hidung Belang
Mahfud MD menyebut potensi kecurangan yang disebutnya akan terjadi dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Bahkan Mahfud MD menyatakan bahwa kecurangan memang terjadi dalam lima kali penyelenggaraan Pemilu terakhir.
“Pemilu pasti diwarnai kecurangan, yang kemarin dan yang besok,” kata Mahfud MD.
“Karena sudah lima kali Pemilu kita 1999, 2004, 2009, 2014, dan 2019 curang terus,” kata Mahfud MD
Baca Juga:
Termasuk Ridwan Kamil, Survei Digital Pilkada Jakarta Ungkap Sejumlah Nama yang Eksposurnya Dominan
“Tapi beda saudara yang curang sekarang itu adalah peserta pemilu sendiri, bukan pemerintah,” kata Mahfud MD.
Mahfud MD juga menitipkan pesan agar segenap pihak terus memperkuat literasi politik maupun media, demi menjaga Pemilu 2024 agar lebih demokratis.
“Karena Pemilu itu adalah taruhan kita bagi masa depan bangsa ini,” ujar Mahfud MD.***